Rabu, 12 Desember 2012

BEKERJA BUKAN SEKEDAR MENCARI UANG


Kebanyakan dari kita berpikir bahwa bekerja untuk mencari uang. Ini adalah cara berpikir yang salah. Kalau bekerja hanya untuk mencari uang, maka bahagianya hanya satu kali dalam sebulan, yakni waktu gajian. Lalu bagaimana selebihnya..? 

Manusia diutus/dilahirkan ke dunia bukan untuk mencari uang, melainkan untuk beribadah. Jika dijabarkan, maka pekerjaan yang kita lakukan merupakan salah satu sarana ibadah. Jadi, niatkanlah bekerja kita untuk ibadah, untuk melakukan kebaikan, dan melayani, bukan untuk sekedar mencari uang. 

Uang adalah akibat (konsekuensi), bukan sebab. Uang akan datang, jika ada penyebabnya. Akibat tidak perlu dicari, yang harus dicari adalah penyebabnya. Yang harus kita lakukan adalah bekerja bukan mencari uang. Hal ini relevan dengan kondisi bisnis saat ini. Banyak orang mencari uang, bukan mencari pekerjaan. Akibatnya pengangguran dimana-mana karena mereka mencari akibat lebih dulu, bukan sebab. 

Datanglah ke kantor dengan paradigma baru, yaitu untuk melayani, bukan untuk sekedar mencari uang. Orang yang paradigmanya selalu uang, uang dan uang akan selalu merasa kekurangan, sehingga ia selalu mencari uang. Padahal ia gajian hanya satu bulan sekali. Belum lagi uang yang diperoleh akan besaing dengan berbagai kebutuhan dan inflasi Orang seperti ini tidak akan mendapatkan kebahagiaan dari pekerjaannya. 

Sebaliknya orang yang paradigmanya ibadah dan melayani, akan menjadi orang yang berkelimpahan. Mentalnya mental melayani dan memberi. Itu akan membuatnya bahagia dengan pekerjaannya. Selain mendapatkan uang dari pekerjaannya, ia juga mendapatkan kebahagiaan karena dapat melayani orang lain. Ada perasaan berharga dan bermakna. 

Rumus uang = makin dikejar, uang akan makin menjauh. Makin tidak dikejar, yang akan mengejar kita. Tapi tentu saja ada usaha yang harus kita lakukan. Namun jangan hanya selalu uang yang menjadi tujuan utama. Ingatlah, uang hanya akibat dan konsekuensi dari apa yang kita lakukan. Jangan kejar “akibat”, tapi kejarlah “sebab”, yaitu dengan meningkatkan diri dan nilai jual. Dengan demikian akibat yang akan diperoleh akan semakin besar. Ada sebab, ada akibat. 

Sumber :
Radio Smart FM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar