KHURAFAT
Khurafat yaitu menghubungkan suatu peristiwa
yang terjadi dengan suatu perkara yang menutup akal.
Kata khurafat berasal dari bahasa arab: al-khurafat yang
berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan
keyakinan yang tidak masuk akal, atau akidah yang tidak benar. Mengingat
dongeng, cerita, kisah dan hal-hal yang tidak masuk akal di atas umumnya
menarik dan mempesona, maka khurafat juga disebut “al-hadis al-mustamlah min
al-kidb”, cerita bohong yang menarik dan mempesona.
Sedangkan secara istilah, khurafat adalah suatu
kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki
dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memiliki dasar
dari agama. Dengan demikian, bagi umat Islam, ajaran atau pandangan,
kepercayaan dan keyakinan apa saja yang dipastikan ketidakbenaranya atau yang
jelas-jelas bertentangan dengan ajaran al-Qur’an dan Hadis nabi, dimasukan
dalam kategori khurafat.
Khurâfat secara
bahasa berarti takhayul, dongeng atau legenda Sedangkan khurâfy
adalah hal yang berkenaan dengan takhayul atau dongeng. Dalam kamus munawir
khurafat diartikan dengan: hal yang berkenaan dengan kepercayaan yang tidak
masuk akal (batil).
Pengertian
khurâfat dalam Islam Khurâfat ialah semua cerita sama ada rekaan atau khayalan,
ajaran-ajaran, pantang-larang, adat istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau
kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam .
Berdasarkan pengertian di atas, khurâfat
mencakup cerita dan perbuatan yang direka-reka dan bersifat dusta. Begitu juga
dengan pemikiran yang direka-reka merupakan salah satu bentuk khurafat.
Berdasarkan pengertian di atas, khurâfat
mencakup cerita dan perbuatan yang direka-reka dan bersifat dusta, begitu juga
dengan pemikiran yang direka-reka merupakan salah satu bentuk khurafat. contoh
khurafat:
·
Menanam sebatang pohon pisang di halaman atau
di samping rumah yang baru selesai dibangun dianggap dapat membawa sial pada
penghuni rumah itu.
·
Jika tanaman hias tertentu yang ditanam dalam
tempat bunga di rumah berdaun lebat, dianggap dapat menurunkan banyak rezeki.
·
Jika sebatang pohon beringin yang ditanam di
halaman istana tumbang, hal ini pertanda akan terjadi penggulingan pimpinan
negara.
·
Jika bunga teratai berkemban, hal ini pertanda
bahwa dewa-dewa turun memberkatinya. Orang India mempersembahkan bunga teratai
putih untuk Dewa Syiwa, bunga teratai merah untuk Dewa Brahma, dan bunga
teratai biru untuk Wishnu.
·
Orang-orang Budha beranggapan bahwa jika bunga
teratai tengah berkembang berarti roh-roh Budha tengah bersukaria.
·
Orang-orang China beranggapan bahwa dengan
membuat bubur kacang merah pada sembahyang Tang Ceh, roh-roh jahatpun akan
pergi terusir.
·
Cabai merah disajikan ketika terjadi hujan
berhari-hari. Mengapa? Karena mereka menganggap dengan itu hujan akan cepat
berhenti.
·
Jika terjadi musim penyakit, ditaruhlah bawang
merah, lempuyang, dan sejenis rumput agar roh-roh pembawa penyakit tidak
mendekati rumah.
·
Orang-orang China pada upacara Peh Cun menaruh
rumput Ciang Pow (Acerus Calamus) di atas pintu, agar roh orang suci yang
membunuh diri turun memberkati si empunya rumah.
·
Jika sebatang pohon Natal dipasang ditengah
rumah, dianggap roh Yesus akan turun memberi pengampunan.
·
Jika anak-anak kecil terserang penyakit perut
digantungkanlah sepotong aur kuning pada leher anak itu karena menganggap aur
kuning dapat menolak penyakit.
·
Mengambil daun pisang beserta pelepahnya pada
petang hari dianggap dapat menyebabkan kematian dalam perjalanan.
·
Pohon anjuang yang di tanam di sawah dan ladang
dianggap dapat mengusir hantu pembawa hama tanaman. Pohon anjuang yang ditanam
di kuburan dianggap dapat menghindarkan gangguan hantu kubur pada roh-roh mati
dalam kuburan.
·
Pohon leci yang tengah berbuah dianggap sebagai
pertanda roh-roh nenek moyang tengah berpesta pora.
·
Merangkai bunga melati pada malam hari dianggap
dapat menghadirkan roh-roh gadis remaja.
·
Burung hantu yang bersuara pada malam hari
dianggap sebagai pertanda akan ada perempuan melahirkan.
·
Kupu-kupu yang masuk ke rumah dianggap sebagai
pertanda akan datang seorang tamu.
·
Burung hamah yang bersuara dianggap sebagai
pertanda akan terjadi pembunuhan balas dendam
·
Mempercayai bahwa berjabat tangan dengan orang
yang pernah berjabat tangan dengan orang yang secara berantai sampai kepada
orang yang pernah berjabat tangan dengan Rasulullah akan masuk surga.
·
Mendapatkan barakah dengan mencucup tangan para
ulama. Demikian itu dikerjakan dengan kepercayaan bahwa berkah Allah kepada
ulama itu akan berlimpah kepadanya.
·
Mempercayai beberapa ulama tertentu itu keramat
serta menjadi kekasih Allah sehingga terjaga dari berbuat dosa. Andakata pun
berbuat dosa, maka sekedar sengaja diperbuatnya untuk menyembunyikan kesucianya
tidak dengan niat maksiat.
·
Memakai ayat-ayat al-Qur’an untuk azimat
menolak bala’, pengasihan dan sebagainya.
·
Mengambil wasilah (perantara)
orang yang telah mati untuk mendo’a kepada Allah. Mereka berziarah ke kuburan
para wali dan ulama besar serta memohon kepada Allah agar do’a (permohonan)
orang yang berziarah kuburnya itu dikabulkan. Ada yang memohon dapat jodoh,
anak, rizki, pangkat, keselamatan dunia akhirat dan sebagainya. Mereka percaya
dengan syafa’at (pertolongan) arwah para wali dan ulama itu,
permohonan atau doa mesti dikabulkan Allah karena wali dan ulama itu
kekasih-nya.
TAKHAYUL
Kata tahayul berasal
dari bahasa Arab, al-tahayul yang bermakna reka-rekaan,
persangkaan, dan khayalan. Sementara secara istilah, tahayul adalah kepercayaan
terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan
akal, bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-Qur’an maupun
al-hadis. Secara bahasa, berasal dari kata khayal yang berarti: apa yang
tergambar pada seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau
sedang bermimpi. Dari istilah takhayul tersebut ada dua hal yang termasuk dalam
kategori talhayul, yaitu:
1.
Kekuatan ingatan yang yang terbentuk
berdasarkan gambar indrawi dengan segala jenisnya, (seperti: pandangan,
pendengaran, pancaroba, penciuman) setelah hilangnya sesuatu yang dapat
diindera tersebut dari panca indra kita.
2.
Kekuatan ingatan lainnya yang disandarkan pada
gambar idrawi, kemudian satu dari unsurnya menjadi sebuah gambar yang baru.
Gambar baru tersebut bisa jadi satu hal yang benar-benar terjadi, atau hal yang
diluar kebiasaan (kemustahilan). Seperti kisah seribu satu malam, Nyai Roro
Kidul dan cerita-cerita khurafat lainnya.
Takhayul
diartikan juga: percaya kepada sesuatu yang tidak benar (mustahil). Jadi
takhayul merupakan bagian dari khurâfat.
Bila ditengok
ke masa lampau, di berbagai negara, khusus timur tengah, kepercayaan model
tahayul ini pernah berkembang pesat. Pada zaman Persi misalnya, sudah ada agama
zoroaster. Menurut agama ini, ada Tuhan baik dan Tuhan buruk (jahat). Api
dilambangkan sebagai Tuhan yang baik. Sedang angin topan dilambangkan sebagai
Tuhan yang jahat. Kepercayaan ini berkembang dengan keharusan untuk
menghormatinya, yang kemudian diwujudkan dengan sajian atau dengan penyembahan
melalui cara tertentu terhadap sesuatu yang menjadi pujaanya yang dirasa
mempunyai kekuatan tertentu.
Di Indonesia,
tahayul berkembang dan menyebar dengan mudah, tidak bisa dilepaskan dari
pengaruh agama dan kepercayaan lama. Adanya beberapa bencana alam menimbulkan
korban menjadikan manusia berfikir untuk selalu baik dan menyantuni alam yang
direalisasikan dalam suatu bentuk pemujaan dengan harapan bahwa sang alam tidak
akan marah dan mengamuk lagi. Kepercayaan animisme dan dinamisme merupakan
suatu aliran kepercayaan yang ditimbulkan dari keadaan di atas, seperti
kepercayaan pada pohon besar, atau keris yang dianggap mempunyai kekuatan
tertentu atau benda-benda lainya. Kepercayaan kepercayaan itu terus berlanjut
dan berkembang bersama perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu yang menggunakan
mistik (kebatinan) sebagai salah satu aliranya.
Takhayul
menjadikan seorang menyembah kepada pohon, batu atau benda keramat lainnya,
mereka beralasan menyembah batu, pohon, keris dan lain sebagainnya untuk
mendekatkan diri kepada Allah (Taqarrub) atau karena benda-benda tersebut
memiliki ke-digdaya-an (baca: kesaktian) yang mampu menolak suatu bencana atau
mampu mendatangkan sebuah kemaslahatan. ini salah satu dampak takhayul. Jika
demikian maka Tauhid Rubûbiyyah dan Tauhid Ibadah seorang hamba akan keropos
dan hancur.
Firman Allah;
ما نعبدهم إلا ليقربونا إلى الله زلفى (الزمر:3)
“Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”… (QS. 39:3).
ما نعبدهم إلا ليقربونا إلى الله زلفى (الزمر:3)
“Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”… (QS. 39:3).
Takhayul juga
merupakan senjata para ahli bid’ah dalam menguatkan argumennya dengan dalih
bahwasanya ini adalah sesuai dengan syari’at yang disandarkan secara dusta
kepada salafus shalih.
Di antara
faktor-faktor yang mendorong terjadinya khurâfat ialah :
a. Mudah
mempercayai benda-benda takhayul
b. Dangkalnya
ilmu agama
c. Terpengaruh
dengan kelebihan seseorang atau sesuatu benda.
Penolakan Islam
terhadap mental khurâfat:
a. Kepercayaan
dan amalan dalam Islam berdasarkan keyakinan bukan sangkaan (Dzan)
b. Tidak
mengikut hawa nafsu dan emosi.
c. Menolak
taklid buta
d. Melarang
kepada seorang muslim untuk menuruti pemimpin yang zalim
e. Menolak
dakwaan tanpa bukti
Sumber:
Parasit Akidah (Perkembangan Agama-Agama Kultur
dan Pengaruhnya terhadap Islam di Indonesia), A.D. EL. MARZDEDEQ, PT.
Syaamil Cipta Media, Bandung, Cetakan II, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar