Selasa, 06 November 2012

Spiritual questiont




Mungkin kata sebagaimana judul di atas sudah umum kita dengar. Namun sudahkan Anda benar-benar memahami apa itu kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient)? Memang ada banyak istilah yang melibatkan kata “kecerdasan” saat ini. Sebut saja Kecerdasan Emosi (Emotional Intellegence) yang telah lebih lama terkenal, saat ini masyarakat juga tengah digandrungi dengan istilah spiritual intellegence. Dari sederet kata-kata tersebut, kafeilmu mengajak pembaca mendiskusikan mengenai kecerdasan spiritual. Bagaimana definisi, pengertian, serta pengaruh kecerdasan spiritual dalam kehidupan. Kita mulai dengan melihat definisi dari para ahli.
Spiritual Intelligence atau Spiritual Quotient adalah paradigma kecerdasan spiriutual. Artinya, segi dan ruang spiritual kita bisa memancarkan cahaya spiritual (spiritual light) dalam bentuk kecerdasan spiritual.

Spiritual Quotient Menurut Para Ahli
Dr. Marsha Sinetar, yang terkenal luas sebaga pendidik, penasihat, dan penulis bulu-buku bestseller, menafsirkan kecerdasan spiritual sebagai pemikiran yang terilhami. Kata Sinetar, kecerdasan spiritual adalah cahaya, sentuhan kehidupan yang membangunkan keindahan tidur kita. Kecerdasan spiritual membangunkan orang-orang dari segala usia, dalam segala situasi.
Kecerdasan spiritual melibatkan kemampuan menghidupkan kebenaran yang paling dalam. Itu berarti mewujudkan hal yang terbaik, utuh, dan paling manusiawi dalam batin. Gagasan, energi, nilai, visi, dorongan, dan arah panggilan hidup, mengali dari dalam, dari suatu keadaan kesadaran yang hidup bersama cinta.
Memahami Apa Itu Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient)
Makna Kecerdasan Spiritual Dalam Kehidupan Beragama
Dari sudut pandang psikologi, kecerdasan spiritual justru mengejutkan kita, karena ternyata sudut pandang psikologi memberitau kita bahwa ruang spiritual (spiritual space) pun memiliki arti kecerdasan.
Secara sederhana, manusia mempunyai tingkat kecerdasan spiritual yang berbeda-beda. Manusia bisa saja memiliki kecerdasan rendah secara spiritual, dengan ekspresi keberagamaannya yang monolitik, eksklusif, dan intoleran, yang seringkali berakibat pada kobaran konflik atas nama agama.
Begitu juga sebaliknya, sikap keagamaan manusia dengan tingkat kecerdasan spiritual tinggi memiliki ekspresi keagamaan yang penuh kesadaran, sikap jujur dan terbuka, inklusif dan pluralis dalam beragama di tengah pluraltas agama-agama.
Memahami dan mempunyai kesadaran spiritual (Spiritual Quotient) yang baik, sangat diperlukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan memberikan dampak yang baik bagi dirinya sendiri dan lingkungan sosial keagamaan di sekitarnya. Menilik saat ini Indonesia banyak menjadi sorotan dunia karena mulai munculnya kekerasan-kekerasan atas nama agama.
Referensi:
Sukidi, Kecerdasan Spiritual: Mengapa SQ lebih PEnting daripada IQ dan EQ, (Jakarta: GRamedia, 2004).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar